iip

Menjadi Ibu Professional, Kebanggaan Keluarga (NHW#2)

ibu-profesional-square_400x400Tren sekarang ibu yang “keren” itu ibu yang bekerja, sedangkan Ibu rumah tangga (IRT) kadang suka dipandang sebelah mata, atau sangat menyayangkan ibu yang sudah bekerja tapi resign. Padahal semua ibu sama spesialnya karena kita para ibu sama-sama sedang bekerja, Tapi bedanya ada yang bekerja di ranah publik dan ada yang di ranah domestik, dan ibu yang istimewa adalah ibu profesional yaitu ibu yang menjadi kebanggaan keluarga.

Sudahkah kita menjadi kebanggaan keluarga?.. pertanyaan itu membuat saya merenung dan akhirnya baper dech hmm. Kalau flashback bikin saya jadi kepingin nangis, ya Allah banyak sekali kekurangan dalam melayani suami dan anak, eitss.. tapi saya tidak boleh terus merenung dan bersedih lama-lama, saya harus move on mulai dari sekarang. Dan NHW#2 kali ini menantang saya untuk bisa move on, tugasnya yaitu membuat “Checklist Indikator Professionalisme Perempuan”.

Waktu tanya suami

Umi: “Sayang umi mau minta bantuan, tolong jawab yang jujur sama spesifikasi ya, tapi yang real..”

Abi:”Istri yang seperti istriku tercinta :* ” (Tsaaah)

Sontak saya ketawa, tapi hati tersipu malu dan otak saya berfikir “padahal saya merasa banyak kurangnya” hmm.. dan ketika saya bujuk untuk jawaban yang sebenarnya malah bilang “Nanti salah jawab malah pundung.. Hahaa”, jawaban yang menandakan kalau kecerdasan emosional saya rendah haha, tapi akhirnya paksu mengirimkan list indikatornya via wa. Bismillaahirrahmaanirrahiim mudah-mudahan saya bisa konsisten dan harus konsisten dalam menjalankan tugas ini untuk bisa menjadi professional. Dan inilah checklist indikator saya:

Individual

  • Baca Qur’an tiap hari
  • Tahajud minimal 3x dalam 1 minggu
  • Bangun jam 03.00
  • Selesai mencuci baju sebelum adzan
  • Rutin pakai skincare wajah supaya rileks

Istri

  • Bisa membuat sambel pedes maknyus
  • Bisa membuat bubur manado
  • Selalu senyum dan sabar menghadapi anak yang kadang bikin greget
  • Sabar dengan kekurangan suami
  • Membangunkan suami pelan-pelan diusap kepala sambil dibisikan kalimatullah
  • Kalau sedang marah tidak diam saja
  • Tetap tersenyum ketika aktifitasnya digerecoki anak-anak
  • Bisa mengendalikan emosi ketika ingin marah ke anak
  • Ketika dinasehati bisa menerima dengan baik dan bisa instropeksi diri

Ibu

Kaisa (2y6mo)

  • Berbicara dengan nada tenang & menyenangkan
  • Bersikap selevel dengan Kaisa
  • Tidak main hp saat bermain dengan Kaisa
  • Saat bermain jiwa & fikiran harus utuh bersama kaisa (membersamai)

EL (1mo4d)

  • Tidak main hp saat menyusui
  • Memperkuat bonding saat menyusui dengan mengajak bicara atau membacakan ayat al-qur’an
  • Stimulus motorik halus dan kasarnya

 

Indikator di atas akan saya coba lakukan dalam 99 hari, harapan saya indikator ini bisa menjadi kebiasaan baru saya yang tak pernah padam.

Leave a comment